Kosovo:
Kembalinya
Bangsa yang Hilang
oleh: Istiqomah Unnisa
Dunia kembali menorehkan sejarah baru. Ahad, 17 Februari 2008, seluruh
bangsa di dunia menjadi saksi lahirnya negara muslim pertama di eropa bernama
Kosovo. Perjuangan muslim Kosovo yang berliku nan terjal,penuh aor mata dan
darah itu akhirnya berbuah kedaulatan dan kemerdekaan. Dunia pun menyanbut
negara Muslim itu
Masyarakat
Kosovo kuno dikenal denga sebutan Dardania. Sumber – sumber sejarah menyebutkan
kerajaan Dardania telah berdiri di awal abad ke -4 SM.
Pada abad
ke-1 SM Romawi menaklukan wilayah Dardania pada masa Kekuasaan Kaisar
Aleksander Agung dan agama kristen mulai menyebar dan mengakar. Dan pada abad
ke -5 hingga ke -8 SM bagsa Barbar melakukan invasi ke wilayah Dardania.
Pada
tahun 1190 M, bangsa Serbia di bawah kekuasaan Dinasti Namenjic menginvasi
Kosovo dan menguasai wilayah itu hampir dua abad. Kekuasaan Serbia atas Kosovo
berakhir ketika pasukan tentara Kerajaan Usmani atau Ottoman Turki melebarkan
sayap kekuasaanya ke wilayah Tenggara Eropa pada 1389 M.
Seiring
Jatuhnya Kosovo ke tangan dinasti usmani, etnis Albania yang menyingkir dari
tanah kelahirannya ketika Serbia berkuasa kembali pulang ke Kosovo. Selama masa itu kebanyakan orang
Albania masih menganut kristen. Di bawah kekuasaan Usmani Turki orang Albania
dan Serbia yang tinggal di Kosovo dapat hidup berdampingan. Beberapa penguasa
Serbia di Kosovo pun diberi kesempatan untuk tetap berkuasa di Kosovo namun
berda di bawah Sultan Ottoman. Perlahan tapi pasti hampir dua per tiga orang
Albania mulai tertarik untuk memeluk agama islam. Orang Serbia pun bayak juga
berpindah keyakinan dan menjadikan islam sebagai agamanya.
Keberhasilan
Kerajaan Ottoman turki menaklukkan Kosovo adalah sebuah pencapaian yang besar.
Apalagi, wilayah itu kaya akan sumberdaya mineral. Tak heran Kosovo menjadi
aset penting bagi Kesultanan Turki.
Gerakan anti Usmani mulai muncul
di Kosovo pada tahun 1689 di bawah pimpinan uskup katholik, Pjeter Bogdani. Ia
mengumpulkan 20 ribi tentara untuk membntu Austira menggempur Turki. Seiring
dengan kekalahan yang dialami kerajaan
Usmani dalam perang Russo-Ottoman pada1878,Serbia menguasai Mitrovica
dan Pristina di Kosovo.
Pada
tahun 1912 meletus perang Balken I. Albania digempur oleh tentara koalisi
Montenegro,Serbia,Bulgaria dan Yunani. Etnis Albania bersekutu dengan Kerajaan
Usmani. Namun, kekuatan masih lemah, sehingga peperangan dimenangkan oleh
koalisi Serbia.
Ketika
perang dunia I meletus, Kosovo diduduki pasukan Austri-Hungaria dan Bulgaria.
Warga Kosovo Etnis Albania pun ikut mendukung pasukan itu untuk melawan Serbia.
Pada 1918,tentara Serbia balas dendam. Tentar Serbia membantai wanita,
anak-anak dan menghancurkan rumah penduduk Kosovo.
Setahun kemudian perdamaian pun tercapai dengan berdirinya
negara baru bernama Yugoslavia yang terdiri dari Slovenia, Kroasia, Serbia,
Boznia-Herzegovina,Montenegro dan macedonia. Kala itu Kosovo kembali di bawah
sayap Serbia. Saat itu penduduk Yugoslavia
mencapai 12 juta jiwa, 400 ribu diantaranya adalah etnis Albania yang
mayoritasberaga islam.
Kemerdekaan Kosovo
Pasca
perang dunia II, yugoslavia menjanjikan otonomi khusus pada Kosovo.Pada tahun
1967 Presiden Yugoslavia , Josip Bros Tito berkunjung ke Kosovo pertamakalinya
dan mendesak pemimpin Serbia menyingkir dari Kosovo. Kebijakan Tito
membagkitkan nasionalisme etnis Alabani di Kosovo. Jumlah etnis kosovo pun
semakin bertambah dari 67 persen menjadi 74 persen. Pada tahun 1981 jumlah
etnis albani di Kosovo bertambah menjadi 77 persen meyusul hengkangnya 100 ribu
etnis Serbia.
Gerakan
dan tuntutan kemerdekaan Kosovo pun disuaraka etnis Albania.Upaya pertama untuk
memerdekakan diri pada tahun 1990 gagal, karena diserbu Serbia.
Pada perang 1998-1999 tentara Serbia membantai tak kurang
dari 10 ribu etnis Albania yang dianggap mendukung kemerdekaan Kosovo. NATO
yang dipimpin oleh Amerika Serikat mengusir Serbia dengan serangan udara selama
78 hari. Kosovo kemudian berada dibawah perlindungan PBB dan NATO. Usaha
kemerdekaan Kosovo kali ini mendapat dukunga hampir sepertiga negara-negara Uni
Eropa dan Amerika Serikat. Sedangkan negara yang menolaknya adalah Serbia dan
Rusia.
Berbagai Peninggalan Kerajaan Usmani
di KoSsovo
Beberapa
peninggalan sejarah yang dibangun Kerajaan Usmani itu antara lain dua buah
jembatan di Gjakova. Kedua jembatan peninggalan abad ke-15 itu bernama Ura e Terzive dan Ura e Tabakeve.warisan yang ditinggalkan Kerajaan Usmani juga
begitu kental terlihat dari gaya arsitektur di Kosovo.
Arsitektur perumahan di perkotaan
Kosovo peninggalan abad ke-15 bernama konak
atau shtepia. Andrew Harscher dan
Andras Riedlmayer dalam tulisannya berjudul Architectural Heritage in Kosovo: A
Post war Report memaparkan, peninggalan Kerajaan Usmani juga terlihat dari
bagunan Masjid, tekkes(rumah kecil
tempat para sufi), medreses (sekolah
agama), perpustakaan islam, hamams(
tempat mandi orang turki) dan pasar.
“Warisan
peninggalan itu mengalami kerusakan yang parah akibat konfllik”. Papar Herscher
dan Riedlmayer. Salah satu bangunan masjid terkemuka di Kosovo peninggalan
kerajaan Ottoman adalah Masjid Bayrakli ( Masjid Al-Fati ). Masjid itu dibangun
pada abad ke-15 oleh sultan Mahmet al-Fatih sayang masjid itu dihancurkan
tentara Serbia pada Juni 1999. Pada tahun 1993,tercatat 607 unit masjid di
Kosovo. Hampir 200 unit diantaranya dihancurkan Serbia.
Sekilas Tentang
Kosovo
Kosovo
terletak di benua Eropa. Luas wilayahnya mencapai 10.887 kilometer
persegi.Jumlah penduduknya diperkirakan mencapai 2,2 juta jiwa. Kosovo
menggunakan bahsa resmi Albania dan Serbia.Pada 2007 penduduk Kosovo mayoritas
berasal dari etnis Albania, yakni 92 peresen,sisanya 5,3 persen etnis Serbia
dan 2,7 persennya dari beragam etnis. Bentuk pemerintahan Republik Parlementer.
Secara ekonomi, Kosovo menggunakan mata uang euro. Pembangunan ekonominya
paling terbelakang di benua eropa. Income perkapitannya mencapai 1.565
euro.Kosovo juga tercatat sebagai provinsi termiskin di Yugoslavia. Produk
Domestik Bruto (PDB) masih kecil yakni tiga persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar